Setiap benda, mahkluk, tanaman dan benda mati memiliki sinar yangmengelilinginya.
Menurut Perter Andreas dari jerman, terdapat empat 4 macam energy, yaitu badan kasat mata, badan ether atau bio plasma, badan astral dan bada roh atau spiritual. Bio-plasma atau badan energy diandaikan peliput badan kasar yang menyebabkan terciptanya sinar atau aura. Dengan kepekaan tertentu, seseorang yang mempunyai atau diberi kelebihan tertentu dapat melihat aura di sekelilingnya sehingga dapat menganalisanya.
Untuk orang biasa dapat melihat aura mereka sendiri dengan cara praktis sebagai berikut
<!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Sediakan kaca hias yang bersih.
<!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Masuk kedalam ruangan dan pintu tertutup serta matikan lampu dalam gelap gulita
<!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Mulailah mengaca, tenangkan diri dan konsentrasi pikiran ke wajah anda.
<!--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Mula-mula akan samar-samar akan terlihat terpancar sinar dari wajah atau badan anda
<!--[if !supportLists]-->5. <!--[endif]-->Warna cahaya ini akan menunjukan karakteristik dan kecendrungan sifat sesorang dan warna dapat berubah-rubah sesuai keadaan hati seseorang
<!--[if !supportLists]-->6. <!--[endif]-->Makna sinar aura adalah :
<!--[if !supportLists]-->¨ <!--[endif]-->Merah tua = eqoiisme dan amarah
<!--[if !supportLists]-->¨ <!--[endif]-->Merah kecoklatan = kebencian dan kekejaman
<!--[if !supportLists]-->¨ <!--[endif]-->Merah asli = nafsu
<!--[if !supportLists]-->¨ <!--[endif]-->Merah dadu = rendah hati, esthetis, cinta kasih
<!--[if !supportLists]-->¨ <!--[endif]-->Orange = vitalitas, dinamika, seksual
<!--[if !supportLists]-->¨ <!--[endif]-->Kuning = intelektual, optimism
<!--[if !supportLists]-->¨ <!--[endif]-->Kuning tua = curiga, iri hati
<!--[if !supportLists]-->¨ <!--[endif]-->Hijau = energik, kreatif dan sabar
<!--[if !supportLists]-->¨ <!--[endif]-->Hijau tua = cemburu, culas
<!--[if !supportLists]-->¨ <!--[endif]-->Kuning keemasan = pancaran kebersihan jiwa
<!--[if !supportLists]-->¨ <!--[endif]-->Putih = suci, spiritual
<!--[if !supportLists]-->¨ <!--[endif]-->Hiijau zaitun = penghianatan
<!--[if !supportLists]-->¨ <!--[endif]-->Coklat = realitas, konvensional, ambisius
<!--[if !supportLists]-->¨ <!--[endif]-->Biru = pengembangan spiritual
<!--[if !supportLists]-->¨ <!--[endif]-->Indigo = kebijaksanaan dan waskita
<!--[if !supportLists]-->¨ <!--[endif]-->Kelabu = kepicikan, kelicikan
<!--[if !supportLists]-->¨ <!--[endif]-->Kelabu tua/pekat = ketololan, ketidak relaan
<!--[if !supportLists]-->¨ <!--[endif]-->Perak = kelincahan, serba bias
Benda mati juga memiliki aura tersendiri dan bebrapa orang mengatakan ada penunggunya seperti khodam/jin. Kekuatan aura ini mempengaruhi warna aura mereka yang menyimpannya. Aura suatu benda akan aktif jika dirangsang wewangian berupa minyak wangi atau bunga atau lainnya. Wangian ini diberikan bersamaan dengan hari lahir seseorang sehingga dapat menutupi titik rendah aura pemiliknya sehingga penyatuan aura benda orang yang memiliki cepat dapat menyatu. Perlu kebiasaan untuuk melihat apakah aura sesorang dapat menyatu dengan aura suatu benda/jimat.
Ada cara melihat aura suatu benda.
<!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Hidupkan sebatang lilin dengan jarak satu meter dari anda.
<!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Duduk bersila, kaki kananmenumpang kaki kirii, atur pernapasan berirama, tarik tahan dan hembuskan secara perlahan
<!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Kepala tegak memandang sumber api dari lilin kurang lebih 30 menit dengan posisi telapak tangan terbuka, punggung tangan kanan menumpang telapak tangan kiri dan ibu jari bertemu.
<!--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Kurang lebih 30 menit, cepat pejamkan mata dan kemudian buka mata anda sambilmengambil benda/jimat/pusaka yang ingin dilihat aura
<!--[if !supportLists]-->5. <!--[endif]-->Lihat benda tersebut seperti anda melihat titik api lilin, maka lama kelamaan akan keluar cahaya dengan warna tertentu
<!--[if !supportLists]-->6. <!--[endif]-->Warna tersebut menunjukan
<!--[if !supportLists]-->§ <!--[endif]-->Hijau atau biru = hawa sejuk penuh kasih saying, yang menyimpan akan berjiwa social, mudah terharu, cocok untuk pemimpin atau wirausaha
<!--[if !supportLists]-->§ <!--[endif]-->Putih = hawa sejuk dan damai, pemilik benda akan mengutamakan rasa damai dan ketentraman, spiritual dan menyepi menjadi pilihannya, cocok untuk pendeta, sesepuh atau kaum ulama
<!--[if !supportLists]-->§ <!--[endif]-->Kuning = hawa lenggang seolah kosong, mementingkan diri sendiri, gengsi tinggi, cocok untuk seorang pemimpin
<!--[if !supportLists]-->§ <!--[endif]-->Hitam = hawa gelisah, dipengaruhi hawa nafsu, dipengaruhi harta duniawi, cocok untuk pedagang
<!--[if !supportLists]-->§ <!--[endif]-->Merah = hawa panas, nafsu pemarah, cepat tersinggung, pembrani dan tegas pada putusan, cocok untuk polisi atau aparat lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar